Now Loading

Tingkatkan Produktivitas, Kementan Maksimalkan Alsintan

Tingkatkan Produktivitas, Kementan Maksimalkan Alsintan
Sumber Foto : Humas Kementan

CitraMediatama.com. JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) terus memacu akselerasi produksi pangan Indonesia. Diantaranya dengan mempermudah perizinan pengadaan alat dan mesin pertanian atau alsintan.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman Amran mengatakan bahwa percepatan proses pengadaan alsintan merupakan salah satu cara untuk memperkuat ketahanan pangan Indonesia.

Dalam hal ini, beberapa alsintan yang sangat dibutuhkan oleh petani adalah pengadaan pompa, hand sprayer, traktor roda dua dan roda empat.
 
"Selain itu, masalah perizinan juga disederhanakan supaya bisa lebih cepat karena kita itu darurat pangan", tegasnya.

Kita harus kejar tanam, mereka atau pengusaha adalah faktor penentu, ucap Mentan kembali.

Pada acara Ngobrol Asyik (Ngobras) volume 17 yang bertemakan "Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Pengawasan Alat Mesin Pertanian",  Selasa (04/06/2024) di Ruang AOR Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Kepala Badan PPSDMP, Dedi Nursyamsi mengatakan jika pertanian ditinggalkan oleh petani maka sama saja pertanian akan mati.

Mari laksanakan pertanian dengan cara agribisnis yang berarti berorientasi kepada pasar kita yang mampu mempertahankan produk kita. Kita harus berusaha agar harga harus sesuai agar petani tidak disusahkan, ujarnya. 

Menurut Narasumber Ngobras, Ketua Kelompok Substansi (Kapoksi) Pengawasan Peredaran Alsintan, Direktorat Alat dan Mesin Pertanian, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Sri Hantoro mengatakan bahwa kontribusi teknologi alsintan esensialnya adalah untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan peningkatan kesejahteraan  petani melalui peningkatan produktivitas, efisiensi biaya, peningkatan nilai  tambah dan daya saing pertanian.

Adapun potensi kontribusi alsintan terhadap waktu kerja, biaya, provitas dan losses hasil terhadap pengelolaan tanah adalah meningkatkan efisiensi waktu kerja sebesar 97,4% dan menurunkan biaya kerja sebesar 40%. Sedangkan untuk penanaman dapat meningkatkan efisiensi waktu kerja 98% dan menurunkan biaya kerja 20%, jelasnya.
 
Sri Hantoro menambahkan bahwa upaya optimalisasi pemanfaatan bantuan alsintan diantaranya pelatihan alsintan khususnya Rice Transplanter, TR 4 yang bekerjasama dengan pihak penyedia alsintan dan pelaksanaan bimtek kegiatan yang dilaksanakan Ditjen PSP maupun BPSDMP serta institusi lainnya.

Terakhir, penguatan Brigade Alsintan pada Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten/Kota agar pemanfaatan bantuan alsintan lebih dioptimalkan dengan memberdayakan Poktan/Gapoktan. (HV/NF)

Leave a Comment