CitraMediatama.com Jakarta, - Kementerian Pertanian (Kementan) saat ini fokus mengakselerasikan program-program strategisnya, demi capai target pembangunan pertanian Indonesia.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, meminta jajarannya terus mendorong peningkatan produksi dan produktivitas serta investasi di bidang pertanian termasuk perkebunan agar terjaganya ketersediaan bahan baku serta mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun ekspor.
“Akselerasi program, salah satu solusi pasti dalam mengatasi tantangan pertanian. Diharapkan kebijakan atau program strategis pertanian menjadi pondasi yang kuat untukmewujudkan swasembada pangan. Selain itu, nilai investasi di sektor pertanian berpotensi meningkat, sehingga perlu didorong dan diperkuat," ujar Mentan Amran.
Pada acara Mentan Sapa Petani Penyuluh (MSPP) volume 28 bertemakan "Perbenihan Perkebunan untuk Meningkatkan Produktivitas", Jumat (06/09/2024), Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widhi Arsanti mengatakan sektor perkebunan merupakan salah satu tulang punggung perekonomian nasional. Terutama dalam hal kontribusi ekspor dan penyediaan lapangan kerja bagi masyarakat.
"Perbenihan yang berkualitas menjadi faktor kunci dalam menjaga dan meningkatkan daya saing komoditas perkebunan kita, baik di pasar lokal maupun global, ucap Santi.
Santi menambahkan untuk mempercepat produksi benih dalam jumlah besar dengan kualitas yang konsisten, kita dapat memanfaatan teknologi modern Inovasi teknologi dalam produksi benih. Seperti bioteknologi dan teknik kultur jaringan.
Sedangkan salah satu tantangan dalam sektor perkebunan adalah meningkatkan kapasitas dan pemahaman petani terkait penggunaan benih berkualitas. Sehingga dukungan kebijakan pemerintah dalam mendukung program perbenihan perlu diperkuat bagi pelaku usaha di sektor perbenihan, ucap Santi kembali.
Narasumber MSPP, mewakili Direktur Perbenihan Perkebunan, Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkebunan, Maya Novariyanthy mengatakan bahwa untuk meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman perkebunan salah satu cara dilakukan dengan menggunakan benih unggul bermutu bersertifikat dan berlabel.
Penggunaan benih unggul bermutu bersertifikat dan berlabel sangat penting, karena sangat berpengaruh dalam peningkatan produksi tanaman perkebunan,” ujar Maya.
Guna memenuhi kebutuhan tersebut Ditjen Perkebunan meluncurkan aplikasi Bank Benih Perkebunan (BabeBUN). Peluncuran applikasi ini memudahkan pekebun mengakses benih kelapa sawit langsung kepada 19 sumber benih kecambah yang menghasilkan 70 varietas benih unggul. Selain itu terdapat 216 produsen benih pembesaran yang tersebar di seluruh Indonesia. Sehingga tidak ada alasan pekebun peserta Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) kesulitan mendapatkan benih kelapa sawit unggul.
“Dengan adanya applikasi BabeBUN akan mendorong capaian target program PSR, karena dengan BabeBUN ini bisa menjadi penghubung koperasi tani dengan produsen benih,” ucap Maya.
Maya menambahkan BabeBUN PSR merupakan salah satu sub sistem dari Bank Benih Perkebunan yang bertujuan untuk mendukung program PSR demi mewujudkan transparansi dan akuntabilitas dalam penerapan program PSR.
"BabeBUN menjamin penyediaan benih bermutu dan bersertifikat melalui dukungan partisipasi, solidaritas dan empati seluruh stakeholder perkebunan dan stakeholder lainnya atau dana perusahaan/perkebunan dalam rangka peningkatan industri, jelasnya.
Program PSR juga memberikan kepastian kepada kelompok tani dan koperasi penerima manfaat kegiatan PSR dalam melakukan pemesanan/pembelian benih kelapa sawit dari produsen pembesaran benih yang sudah terdaftar, imbuhnya. (HV/NF)
Leave a Comment