Now Loading

Kementan Tingkatkan Kesejahteraan Petani Kalsel, Melalui Daya Saing dan Kualitas Hasil Panen

Kementan Tingkatkan Kesejahteraan Petani Kalsel, Melalui Daya Saing dan Kualitas Hasil Panen
Sumber Foto: Humas Kementan

CitraMediatama.com. JAKARTA - Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, bahwa untuk menekan impor dan agar dapat berswasembada kembali, Kementerian Pertanian (Kementan) beserta jajarannya saat ini fokus pada peningkatan produksi padi dan jagung. 

 

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan jika pemerintahan selanjutnya dapat melanjutkan program pangan yang telah berjalan di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

 

Sektor pertanian dalam negeri tumbuh positif di masa kepemimpinan Jokowi. Hal tersebut, lanjut dia, tercermin dari kesuksesan Jokowi dalam membawa Indonesia mencapai swasembada pangan yakni pada 2017, 2018 dan 2020.

 

Ke depannya bukan lagi swasembada tetapi mimpi besar kita adalah ekspor untuk memberi pangan kepada dunia, tegas Mentan Amran.

 

Mentan Amran berjanji akan mempermudah penyuluh pertanian dan petani untuk membantu peningkatan produksi padi dan jagung. Karena penyuluh pertanian adalah garda terdepan pembangunan pertanian. Penyuluh pertanian itu pelayan bagi petani Indonesia. Penyuluh juga sebagai pahlawan pangan dan garda terdepan menuju swasembada pangan. Penyuluh jangan mudah mengeluh, harus merubah mindset serta keluar dari zona nyaman untuk meraih kesuksesan.

 

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi saat melakukan kunjungan kerja ke Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, Jumat (31/05/2024) mengatakan bahwa pentingnya meningkatkan daya saing dan kualitas hasil panen untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

 

Kabadan Dedi menyampaikan bahwa ada empat kunci utama untuk mencapai hal tersebut. Yaitu pemahaman kebutuhan pasar, petani harus memahami kebutuhan pasar agar dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan permintaan konsumen yaitu peningkatan produksi peningkatan produksi secara berkelanjutan melalui optimasi lahan dan penerapan teknologi pertanian yang tepat. Selanjutnya peningkatan kualitas menjaga kualitas hasil panen agar memenuhi standar dan memiliki nilai jual yang tinggi dan penekanan ongkos produksi efisiensi dalam pengelolaan biaya produksi untuk meningkatkan keuntungan petani.

 

Kabadan juga mengingatkan bahwa pentingnya peningkatan Indeks Pertanaman (IP) dari 1 menjadi 2 melalui program optimasi lahan. 

“Dengan upaya bersama, para petani di Banjarmasin dapat mencapai hasil panen yang melimpah dan berkualitas, sehingga meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka”, bebernya

 

Sementara Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin, Yuliansyah Effendi dalam sambutannya menyampaikan laporan tentang perkembangan sektor pertanian di Banjarmasin. Termasuk area lahan yang sudah ditanami, sistem penanaman, varietas yang digunakan dan kendala yang dihadapi petani terkait keterlambatan bantuan benih unggul. 

 

“Adapun program-program yang telah dilaksanakan, seperti normalisasi aliran air, pembuatan pintu air, pompanisasi, dan pembangunan rumah pompa’’, jelas Yuliansyah.

 

Diharapkan dengan adanya kunker Kabadan beserta rombongan dapat dijadikan motivasi bagi para penyuluh dan petani di Banjarmasin untuk terus meningkatkan kinerja dan produktivitas. Dengan menerapkan arahan dan strategi yang disampaikan, diharapkan cita-cita membuat petani tersenyum dapat terwujud melalui peningkatan produksi, kualitas dan nilai jual hasil panen. Selain itu, kunjungan ini juga bertujuan untuk mendorong peningkatan produksi dan kesejahteraan petani di Banjarmasin.

 

Nampak hadir dalam kunjungan tersebut diantaranya Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Kepala BSIP, Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, para penyuluh pertanian dan perwakilan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan. (IM/NF)

Leave a Comment