CitraMediatama.com Lebak, 14 September 2024 — Kementerian Pertanian terus berkomitmen untuk meningkatkan produksi pangan nasional melalui gerakan percepatan tanam dan bimbingan teknis pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT). Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Kolelet Wetan, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Yudi Sastro, mengungkapkan bahwa sesuai arahan Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, pentingnya gerakan percepatan tanam didukung oleh pompanisasi sebagai langkah strategis memperkuat ketahanan pangan nasional. Amran Sulaiman menegaskan bahwa langkah ini merupakan respons konkret terhadap tantangan pangan global. "Dengan pelaksanaan yang optimal, kami yakin target produksi 1 juta hektar pada periode September-Oktober akan tercapai," ujar Yudi.
Yudi Sastro juga mengapresiasi semangat petani dan semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini. "Selain fokus pada percepatan tanam, kita juga harus mengejar panen agar target satu juta hektar dapat tercapai," tambahnya. Dia menekankan pentingnya pengendalian OPT secara dini untuk mencegah serangan yang dapat merusak hasil panen. "Kami mendorong petani untuk memahami dan mengatasi OPT dengan baik. Tim pakar seperti Yuris Tiyanto dan timnya siap membantu dalam hal ini," Tandas Yudi.
Kepala Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT), Yuris Tiyanto, menyatakan komitmennya dalam mendukung program Kementerian Pertanian terkait pengendalian OPT. "Kami akan terus memantau dan memberikan peringatan dini terkait OPT seperti tikus, wereng batang coklat (WBC), dan penggerek batang padi (PBP)," jelas Yuris. Ia menambahkan bahwa timnya sudah melakukan penyisiran dan bimbingan teknis di lapangan untuk memastikan pertanian di Banten tetap kondusif.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Agus M. Tauchid, mengapresiasi dukungan Kementerian Pertanian dan menyoroti pentingnya program pompanisasi dan Irigasi Perpompaan (Irpom) dalam menjaga ketersediaan air untuk pertanian. "Program ini sangat membantu dalam mencapai surplus produksi," ungkap Agus. Ia juga menekankan pentingnya pengamatan dan mitigasi OPT untuk melindungi petani dan memastikan ketahanan pangan.
Komandan Kodim 0603 Lebak, Letkol Inf. Herbert Sinaga, menyatakan dukungan penuh dari TNI terhadap gerakan tanam dan bimbingan teknis pengendalian OPT. "TNI akan terus mendukung program Kementerian Pertanian dalam mengantisipasi krisis pangan dengan menggerakkan tim dan mengajak petani untuk intensif dalam budidaya agar target produksi dapat tercapai," ujarnya.
Melalui gerakan percepatan tanam dan bimbingan teknis pengendalian OPT ini, diharapkan produksi pangan di Banten dapat meningkat dan menjadi contoh bagi daerah lain dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Leave a Comment