Now Loading

Kemas Produk Herbal, Alumni Polbangtan Kementan Gaungkan Pola Hidup Sehat

Kemas Produk Herbal, Alumni Polbangtan Kementan Gaungkan Pola Hidup Sehat
Foto : Milenial Asal Malang, Jalani Usaha Minuman Serbuk Dari Tanaman Obat Yang Diberi Nama Japo Sukasari.

CitraMediatama.com Malang – Untuk mewujudkan target regenerasi pertanian yakni hadirnya 2,5 juta petani serta wirausaha muda pertanian, Kementan mengeluarkan program-program unggulan salah satunya program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) serta Program Youth Entreprenuership and Employment Support Services (YESS). Selain itu yang tak kalah penting adalah peningkatan kualitas pendidikan vokasi pertanian baik melalui Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) maupun Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian (SMK PP).

Siti Rahmawati Azizah, merupakan alumni program D4 jurusan penyuluhan pertanian berkelanjutan, Polbangtan Malang yang juga menjadi salah satu penerima dana PWMP pada tahun 2021. Kini milenial yang akrab disapa siti telah sukses menjalani usaha minuman serbuk dari tanaman obat yang diberi nama Japo Sukasari.

Japo Sukasari adalah salah satu kelompok usaha di bawah binaan Bapak Kyai Tanjung Pimpinan Pondok Pesantren Sumber Daya At-taqwa Kabupaten Nganjuk yang memiliki program salah satunya adalah Mandiri Pangan. Pada awalnya Siti Rahmawati Azizah mengembangkan usahanya tersebut bersama Ibu dan kakaknya yang telah mengikuti pelatihan olahan minuman herbal.

“Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi produk herbal menjadi peluang pasar tersendiri bagi kami. Jamu atau produk herbal yang sangat lekat dengan budaya Indonesia menjadi warisan yang dapat kami kembangkan. Produk yang kami kembangkan adalah minuman serbuk yang terbuat dari bahan alami, seperti jahe, temulawak, kunci, daun kelor, kunyit, lemon dan asam jawa”, jelas Siti.

Untuk pemasaran ia telah menjalin kemitraan dengan reseller, toko oleh-oleh, minimarket serta melalui marketplace untuk menjual usahanya, sehingga produk-produknya tersebut mampu menjangkau konsumen dengan lebih luas.

“Keunikan dari produk ini adalah minuman instan siap seduh, mempunyai cita rasa yang khas tidak pahit, banyak variasi sesuai kebutuhan dan bisa di konsumsi oleh berbagai kalangan,” ungkap Siti.

Berawal dari konsumsi pribadi, Japo Sukasari telah diinisiasi pada tahun 2014, kemudian launching brand pada tahun 2016. Sampai saat ini terdapat 5 varian yaitu jahe merah kelor, jahe kelor, kunir asem, kunir lemon dan kunir temulawak.

“Sejauh ini yang menjadi best seller kami adalah jahe merah kelor dan kunir lemon, usaha ini bisa berkembang dan bertahan sampai sekarang adalah berkat kerjasama tim japosukasari yang selalu semangat dan menghasilkan produk-produk olahan lainnya, berkat dana PWMP juga produksi Japo Sukasari semakin meningkat,” tutup Siti.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyampaikan pentingnya menerapkan pola hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan sehat. "Hari ini kita berkomitmen untuk mengkonsumsi makanan sehat, agar pikiran sehat, tubuh sehat dan indonesia sehat”, ungkapnya.

Kementerian Pertanian (Kementan) sebagai institusi pemerintah yang bertanggung jawab memenuhi kebutuhan pangan bagi 267 juta jiwa penduduk Indonesia telah melakukan banyak langkah konkret untuk menjamin kebutuhan pangan masyarakat. "Besok pertanian kita harus lebih maju, harus lebih mandiri dan harus modern. Untuk itu diperlukan sosok penerus pembangunan pertanian yang kreatif, inovaitf, berdaya saing dan berorientasi maju. Dan ini kita bisa dapatkan dari generasi milenial. Regenerasi pertanian adalah harga mati”, tegas Mentan Syahrul.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan guna mendukung pembangunan pertanian maju, mandiri, dan modern, perlu dilakukan penyiapan, pencetakan SDM pertanian unggulan.

“Pengusaha pertanian milenial diharapkan mampu menjadi resonansi penggebuk tenaga muda di sekitarnya untuk menjadi SDM pertanian unggulan yang mampu menggenjot pembangunan pertanian menjadi pertanian maju, mandiri dan modern,” tutur Dedi Nursyamsi.

Leave a Comment