CitraMediatama.com - Jakarta, Seperti kita ketahui sebelumnya, Kementerian Pertanian saat ini terus mendorong pengembangan porang sebagai salah satu komoditas unggulan Indonesia karena memiliki potensi dan nilai yang sangat besar serta tingginya permintaan porang dipasar ekspor.

Meningkatnya penanaman porang saat ini diberbagai daerah dipicu oleh meningkatnya minat petani bercocok tanam porang karena adanya tingkat keuntungan yang memadai, berkembangnya industri olahan berbahan baku, serta didukung oleh kesesuaian lahan. 

Asep Sudrajat, Petani Porang asal Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor mencoba memulai usaha porang sejak tahun ini karena melihat peluang pengembangan ekspor dan hilirisasi kedepan cukup besar.

“jika kita lihat data dari pemerintah, ekspor porang Indonesia sepanjang tahun 2020 masih di dominasi oleh China sebesar 8 juta ton, lalu Vietnam dan Thailand 6 dan 4 juta ton. Negara-negara seperti Laos, Taiwan, Myanmar, Korea, dan Jepang saya perkirakan akan butuh banyak banget porang untuk industry kosmetik dan bahan baku lainnya, ini kesempatan emas bagi kita,” ujar Asep saat kunjungannya ke Penangkar Bibit Porang ke Kabupaten Batang pada Minggu 22 Agustus kemarin.
Asep menambahkan bahwa potensi lahan kosong di daerahnya sangat besar, sehingga bisa diolah untuk budidaya porang sekaligus membangun Gudang untuk persiapan industrinya.

“di Kabupaten Bogor ini banyak lahan marginal pekarangan yang tidak terpakai, padahal kalau ditanam porang bisa untung 2x lipat. Kami mengajak pemerintah daerah agar bisa melihat potensi ini dengan baik, syukur-syukur dari Kabupaten Bogor ini kedepan saya bisa bangun industri,”imbuhnya.

Untuk mewujudkan impiannya, pihaknya akan menggandeng masyarakat lokal untuk diajak bertanam, mengajak stakeholder terkait baik DPRD Kabupaten Bogor, Dinas Pertanian, Pangan, dan UMKM untuk bersama-sama mengembangkan komoditas ini.

“kami dalam waktu dekat akan membangun Gudang atau depo bibit, dan tahun depan kami ingin membangun pabrik di wilayah ini, insha allah dengan dukungan semua pihak bisa terealisasi,” tutup Asep