Now Loading

Tangkap Peluang, Petani Millenial Ciamis Sukses Kembangkan Potensi Kopi Robusta

Tangkap Peluang, Petani Millenial Ciamis Sukses Kembangkan Potensi Kopi Robusta
Sumber Foto : Humas Kementan

CitraMediatama.com. CIAMIS –  Indonesia memiliki potensi yang sangat besar sebagai negara produsen dan konsumen kopi. Tidak heran bisnis kafe dan kedai kopi semakin marak yang kebanyakan digerakkan dan menyasar anak-anak muda. Hal ini pun tak disia-siakan oleh Iis, petani milenial asal Ciamis.Terlahir di Ciamis pada 11 Agustus 1987, Iis Sunasih atau akrab di sapa teh Iis ini mampu menjadi inspirasi bagi kaum perempuan di desa untuk mandiri dengan menggeluti bisnis.

Berhasil mengelola bisnis kopi bertajuk Silalabak, Iis mampu meraup omzet belasan hingga puluhan juta rupiah. Ketika ditanyakan awal mula ia menggeluti bisnis kopi, Iis mengatakan berbekal ijazah SMP ia  berjualan di kantin sekolah di daerah tempat tinggalnya untuk bisa membantu perekonomian keluarga. 

“Bagi saya menekuni bisnis kopi adalah sebuah tantangan yang menarik, banyak kerumitan, kesulitan, dan pelajaran hidup yang saya dapat dan saya alami dalam menekuni bisnis kopi di Pangandaran. Mulai dari awal membangun usaha, saya bersama suami dan anak harus menempuh jarak yang jauh dan bermalam di gubuk untuk memanen biji kopi pilihan. Lokasi kebun yang cukup jauh dan hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki, kami juga harus bermalam di gubuk gelap selama 20 hari demi bisa panen seluruh kopi di kebun”, kisah Iis.

Fokus pada jenis kopi robusta yang ada di kebun seluas 1 hektar di Sidamulih, ia mampu  menghasilkan 2 ton buah kopi atau sekitar 400 kilogram biji kopi sekali panen. 
”Jauh sebelum itu, suami saya banyak belajar dari internet. Kebetulan, saat beli kebun tidak butuh waktu lama untuk praktik. Pohon kopi sudah berusia delapan tahun dan saat itu sebentar lagi panen,” katanya.

Di kebun baru, Iis dan suaminya mulai berkarya pada pertengahan 2020. Mereka mencoba tata cara panen ideal. Hanya memetik kopi yang sudah berwarna merah menjadi patokan utamanya.Dibantu temannya yang juga barista, Iis dan suaminya juga mencoba mengolah kopi robusta dalam berbagai proses. Setelah menghabiskan hingga 2 karung biji kopi, mereka sepakat dengan empat proses. 

Selain robusta wine, ada juga proses aerob, anaerob, dan anaerob termal. Tidak sekedar pahit, aneka rasa setelah diseruput muncul, seperti aren, durian, hingga nangka. Akan tetapi, perjalanan mempromosikan kreasi itu sempat tidak mulus. Ia pernah merugi hingga jutaan rupiah. Tapi tak ada kata menyerah untuk Iis dan suami, di awal tahun 2021, peluang muncul saat mendengar kabar ada program Petani Milenial dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Program ini mendampingi proses usaha petani usia muda di berbagai bidang, seperti pertanian, perkebunan, hingga perikanan.

Inilah titik balik Iis yang minim pengetahuan dan pengalaman di dunia perkopian.Iis pun mengikuti berbagai pelatihan. Kini pemasaran produk kopi Silalabak sudah tersebar di Kabupaten Pangandaran, Bandung, Jawa Timur, hingga turis mancanegara. Bahkan kini Iis telah menjalin kemitraan dengan 19 kedai kopi, 3 hotel besar di Pangandaran, 1 toko oleh-oleh di Pangandaran serta Pasar Kreatif di Bandung. Itak hanya  biji kopi, Iis pun telah mengolah kopi robusta ini menjadi  bubuk kopi, coklat kopi, dan biji kopi untuk camilan.

Ketika ditanya apa arti Silalabak, Iis mengatakan bahwa nama Silalabak itu sendiri menyimpan doa dan harapan yang tinggi. Silalabak diambil dari dua kata yaitu “Sila” yang mengartikan dasar, dan “Labak” yang mengartikan loncatan dalam bahasa sunda. Iis  berharap bisnis kopinya bisa menjadi batu loncatan keluar dari keterpurukan.

Dan terbukti, atas hasil kerja keras, ketekunan, dan kesuksesan bisnisnya tak hanya peningkatan ekonomi bagi keluarga, Iis dan Kopi Silalabaknya mendapatkan Juara 1 Favorit Anugerah Perkebunan Kategori Petani Milenial di tahun 2022 dari Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat serta  berbagai penghargaan lainnya. Iis pun terpilih menjadi Young Ambassador Agriculture 2024 selain menjadi Duta Petani Millenial (DPM)/Duta Petani Andalan (DPA) Kementerian Pertanian (Kementan). 
Ke depan, mimpi Iis masih panjang. Selain menambah lahan karena permintaan biji kopi yang semakin banyak, dia juga ingin berbagi ilmu. Selain menjadi motivator bagi calon petani muda lain, ia kini tengah mendampingi sedikitnya 20 petani kopi Pangandaran. Petani milenial yang juga dicalonkan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran menjadi embrio P4S in telah resmi menjadi pengelola P4S yang dinamai P4S Silalabak.

“Saya ingin menjadi petani muda yang mandiri, inovatif, kreatif, dan inspiratif dalam wirausaha kopi khususnya budidaya sampai pemasaran. Pastinya saya tidak ingin maju sendiri Kopi Robusta Pangandaran harus tampil di tingkat nasional bahkan mancanegara dan ini memerlukan perjuangan bersama dari teman-teman petani millenial lainnya khususnya di wilayah Pangandaran”, tutup Iis penuh harap.

Kesuksesan Iis merupakan satu dari banyaknya kisah sukses petani millenial dalam mengembangkan usaha di sektor pertanian. Dan Ini membuktikan bahwa regenerasi petani berhasil dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini Kementan. 
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dalam berbagai kesempatan selalu memberikan motivasi kepada penyuluh pertanian dan petani agar semangat meningkatkan produktivitas pangan nasional. 
“Membangun sektor pertanian membutuhkan peran SDM pertanian baik penyuluh, petani dan seluruh insan pertanian lainnya yang saling berkolaborasi dengan satu tujuan swasembada pangan,” tutur Amran.
 
Senada dengan Mentan, Plt. Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi  dalam kunjungan kerjanya beberapa waktu lalu tak hentinya memotivasi Iis dan petani milenial dari kabupaten Pangandaran lainnya.

“Kabupaten Pangandaran menjadi lokasi yang strategis karena sektor pertanian dan peternakan potensial untuk terus dikembangkan. Apalagi Pangandaran juga menjadi tempat wisata favorit wisatawan lokal dan mancanegara. Ini harus menjadi peluang meraup untung besar dengan mengembangkan agroeduwisata,” terang Dedi.
Dedi juga mengingatkan agar produk bernilai jual tinggi, harus memperhatikan kemasan produknya agar dapat dipasarkan dengan keuntungan yang maksimal.

Leave a Comment