CitraMeditama.com Jakarta - OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA
Walau masih dalam penataan personal Badan Pangan Nasional kini tengah serius melakukan konsolidasi. Setelah dilantik Presiden Jokowi untuk mengemban amanah sebagai Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo langsung tancap gas melakukan pengangkatan pejabat untuk mengisi posisi penting dan strategis.
Sementara sudah tentukan Plt Sestama (Sekretaris Utama) dan Plh Deputi Ketersediaan dan Stabilisasi. Semua ini ditempuh agar Kegiatan Paralel tetap berjalan. Pak Sarwo Edi dan Prof. Risfaheri ex Badan Ketahanan Pangan yang mengisi posisi tersebut. Ke dua orang ini, cukup terlatih untuk mengelola Badan Pangan Nasional.
Arief Prasetyo dikenal sebagai profesional handal yang telah teruji di berbagai jabatan, seperti di Perusahaan Swasta, BUMD mau pun BUMN. Diri nya tidak pernah bermain-main dengan waktu. Bagi nya waktu adalah saat untuk meraih prestasi. Itu sebab nya, seusai dilantik Arief Presetyo langsung bergerak melakukan konsolidasi.
Setelah dilantik tanggal 21 Feb 2022 lalu, langsung bertemu Menteri Pertanian. Siangnya ke kantor ID FOOD di Waskita Rajawali Towe bertemu Dekom dan Direksi. Lanjut sorenya dipanggil Pak Presiden bersama Menko Perkonomian, MenSetneg, MenBUMN, MenSekab, Mendag, Menperin dan Kapolri bahas solusi kelangkaan Minyak Goreng.
Besok paginya ke Yogya bertemu APTRI (Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia) untuk Persiapan Giling kedepan. Lanjut betemu Pengusaha dan Penggiling Padi Yogya. Malamnya bertemu Peternak Layer Solo Yogya untuk mendengar sekaligus merencanakan yang terbaik untuk saudara saudara kita petani, peternak.
Beberapa hari kemudian, diri nya melakukan FGD dengan Perum Bulog terkait masalah-masalah krusial pembangunan pangan. Sejak dilantik, 6 hari berikut nya, Arief Prasetyo lari kencang melakukan konsolidasi dengan stakeholders pangan, termasuk Asosiasi Asosiasi di bidang pangan. Integritas yang tinggi, KOLABORASI dan SINERGI seluruh pemangku Pangan Nasional jadi "key points" untuk SUKSES.
Begitulah kiprah Arief Prasetyo, Kepala Badan Pangan Nasional di hari-hari pertama seusai diri nya dilantik. Diri nya tidak ikut-ikutan latah menyampaikan program 100 hari kerja dihadapan media massa. Yang dilakukan nya adalah setiap hari kerja dan berkarya. Bagi nya lebih baik berkiprah, biar orang lain yang akan menilai nya.
Sesuai Peraturan Presiden No. 66 Tahun 2021, Badan Pangan Nasional memiliki 11 fungsi yang harus digarap nya. Ke 11 fungsi tersebut adalah :
a. koordinasi, perumusan, dan penetapan kebijakan ketersediaan pangan, stabilisasi pasokan dan harga pangan, kerawanan pangan dan gizi, penganekaragaman konsumsi pangan, dan keamanan pangan;
b. koordinasi pelaksanaan kebijakan ketersediaan pangan, stabilisasi pasokan dan harga pangan, kerawanan pangan dan gizi, penganekaragaman
konsumsi pangan, dan keamanan pangan;
c. pelaksanaan pengadaan, pengelolaan, dan penyaluran cadangan pangan pemerintah melalui Badan Usaha Milik Negara di bidang pangan;
d. pelaksanaan pengendalian kerawanan pangan dan
pengawasan pemenuhan persyarat an gizi pangan ;
e. pelaksanaan pengembangan dan pemantapan penganekaragaman dan pola konsumsi pangan, serta pengawasan penerapan standar keamanan pangan yang beredar;
f. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan di bidang pangan;
g. pengembangan sistem informasi pangan;
h. koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Badan Pangan Nasional;
i. pengelolaan barang milik negara yang menjadi tanggung jawab Badan Pangan Nasional;
j. pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan
Badan Pangan Nasional; dan
k. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Badan Pangan Nasional.
Mencermati ke 11 fungsi Badan Pangan Nasional tersebut, Arief Prasetyo memang tidak boleh santai-santai saja dalam mengelola lembaga pangan tingkat nasional ini. Kepala Badan Pangan Nasional haruslah seorang dirigen yang handal dan piawai dalam mengelola pembangunan pangan di negeri ini. Sebab, kita harus serius memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
Pangan, menurut Bung Karno, Proklamator bangsa, identik dengan mati hidip nya suatu bangsa. Tanpa pangan seolah-olah tidak ada kehidupan. Itu sebab nya, pangan harus selalu tersedia sepanjang waktu, terjangkau oleh seluruh warga bangsa, pemanfaatan nya cukup terukur dan tentu saja harus aman untuk dikonsumsi. Dan yang lebih penting, kita jangan pernah main-main dengan urusan pangan.
Badan Pangan Nasional kini sudah mulai menggeliat. Arief Prasetyo telah diberi amanah untuk memimpin nya. Penunjukan Arief Prasetyo selaku Kepala Badan Pangan Nasional oleh Presiden Jokowi, tentu telah melalui pertimbangan yang matang. Presiden Jokowi pasti memiliki alasan yang kuat memilih nya untuk memikul amanah yang sangat mulia ini.
Kelangkaan minyak goreng, naik nya harga kedelai impor dan merangkak nya harga daging sapi adalah persoalan pangan strategis yang dalam beberapa waktu belakangan ini muncul menjadi isu kita bersama. Hadir nya Badan Pangan Nasional tentu bukan hanya menjadi penonton, namun lembaga pangan ini dimintakan untuk segera berkiprah guna menjawab persoalan tersebut dengan langkah cerdas nya.
(PENULIS, KETUA HARIAN DPD HKTI JAWA BARAT).
Leave a Comment