CitraMediatama.com. JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman diberbagai kesempatan mengatakan bahwa irigasi dan sarana prasarana perairan merupakan bagian yang sangat penting untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
Menurut Mentan Amran, sistem irigasi bertekanan dan damprit perlu digalakkan guna mendukung ketahanan pangan nasional. Terlebih, Indonesia merupakan negara subur yang bisa menghasilkan berbagai komoditas unggulan dunia.
"Yang seperti ini irigasi bertekanan dan damprit harus kita gelorakan. Ini adalah solusi pasti dan kami akan memberi bantuan benih secara gratis", jelas Mentan Amran kembali.
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi pada acara Mentan Sapa Petani Penyuluh (MSPP) volume 20, Jumat (12/07/2024) mengatakan bahwa salah satu faktor produksi pertanian adalah irigasi atau pengairan.
Air adalah sumber dari segala sumber kehidupan oleh karena itu didalam pertanian itu terkait dengan irigasi atau supply air, ujar Dedi.
Dedi mengungkapkan jika pengairan merupakan faktor produksi yang sangat penting untuk pertanian kita.
"Karena tanpa pengairan tidak akan ada pertanian dan pertanian kita masih mengandalkan pengairan dari air hujan, jika curah hujan berkurang berarti produksi akan turun”, jelasnya.
Sedangkan menurut narasumber MSPP yang merupakan Ketua Kelompok Pengembangan Sumber Air Pertanian, Emir Kartarajasa mengatakan bahwa kegiatan pompanisasi adalah membantu percepatan tanam pada daerah persawahan yang berdekatan dengan sungai dan sumber air lainnya dan penyelamatan tanaman eksisting yang terkena kekeringan.
“Sedangkan tujuan pompanisasi yaitu meningkatkan Indeks Pertanaman atau IP dan meningkatkan produksi”, jelas Emir.
Emir mengungkapkan jika kriteria Calon Petani/Calon Lokasi (CPCL) pompa air diantaranya tersedia sumber air permukaan atau sungai yang dapat dipompa. Untuk lokasi diprioritaskan pada lahan tadah hujan yaitu dengan IP kurang dari dua serta komoditas utamanya adalah padi yang mempunyai potensi pertambahan areal tanam, jelas Emir lagi.
Adapun komponen tambahan untuk air tanah, jika sumber air tanah berada lebih dari 60 meter atau irigasi air tanah dalam, maka harus dilakukan survei geolistrik serta pumping test untuk mengetahui ketersediaan sumber air. Selain juga untuk mengetahui debit air dan jenis pompa yang digunakan.
Sedangkan jumlah sumur, pompa serta jenis dan kapasitas pompa yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan. Terakhir, pembangunan bak penampung dan rumah pompa harus disesuikan juga dengan kebutuhan, imbuhnya.
Leave a Comment