CitraMediatama.com. Indramayu, 4 Juni 2024 - Kementerian Pertanian melalui Dirjen Tanaman Pangan, Suwandi berharap Kabupaten Indramayu dapat meningkatkan produksi dan produktivitas padi, salah satunya meningkatkan masa tanam dan panen.
Indramayu merupakan kabupaten di Jawa Barat merupakan salah lumbung pangan di Indonesia. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat tahun 2023, Kabupaten Indramayu sebagai penghasil padi tertinggi se-Jawa Barat.
Beberapa sentra pangan di Indramayu sudah menanam dan panen padi tiga kali setahun. Namun, masih ada yang tanam dan panen padi dua kali setahun. Seperti saat Dirjen Tanaman Pangan, Suwandi meninjau lahan persawahan seluas 120 hektar di Desa Pagirikan, Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, Selasa (4/6/2024).
Menurut informasi dari Ketua Kelompok Tani Desa Pagirikan, padi di desa ini ditanam dua kali setahun, menggunakan padi Ciherang, dengan produksi rata-rata 8 ton per hektar.
“Saya sarankan supaya pola tanam di Desa Pagirikan menerapkan IP 300, karena hamparannya luas, sekitar 120 hektar. Jadi, setahun bisa tiga kali tanam dan tiga kali panen. Tinggal semangat petani saja. Ketika tanam ketiga hasilnya kurang bagus, justru itu yang harus dicarikan solusi,” saran Suwandi.
Suwandi menyampaikan arahan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman agar petani melakukan percepatan tanam untuk menjaga ketersediaan pangan di Indonesia. Tentunya Kementan akan memberikan bantuan-bantuan untuk peningkatan pertanian di Indonesia.
“Sekarang Indramayu sedang bergerak. Saat panen padi bulan April dan Mei 2024 produksinya besar, dan Juni ini masih ada panen. Setelah dipanen, harus dikejar tanam berikutnya, sehingga akan meningkatkan indeks pertanaman, dijaga produktivitas, karena pupuknya seperti disampaikan Ketua Poktan Desa Pagirikan sudah aman,” kata Suwandi.
Suwandi menginformasikan bahwa di Indramayu sudah ada korporasi yang mewadahi koperasi-koperasi untuk sektor pertanian. Di Indramayu ada Koperasi Tani Mulus yang diketuai Muhaimin. Koperasi ini membawahi 10.000 petani di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Terisi, Kecamatan Cikedung, dan Kecamatan Lelea.
Dirjen Tanaman Pangan berharap kecamatan lain di Indramayu bisa membentuk koperasi, seperti yang sudah dilakukan Koperasi Tani Mulus untuk tiga kecamatan.
“Salah satu manfaat koperasi ini memendekkan rantai pasok, dari petani langsung ke koperasi, kemudian didistribusikan ke pasar. Belum lagi fasilitas-fasilitas koperasi, seperti input permodalan, dan semuanya satu payung di bawah Koperasi Tani Mulus. Ini konsep rekayasa kelembagaan yang sangat bagus. Nanti bisa dikembangkan Kecamatan Pasekan,” terang Suwandi.
Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Indramayu, Sugeng Heryanto mengatakan bahwa sarana produksi (saprodi) di Indramayu sudah cukup, seperti tersedia pupuk, alat mesin pertanian pra dan pascapanen, termasuk sistem pengairan ke lahan persawahan.
Sugeng Heryanto pun menyampaikan harapan kunjungan Dirjen Tanaman Pangan untuk memberikan arahan serta dukungan semakin memacu para petani, khususnya di Desa Pagirikan, Kecamatan Pasekan, terkait pembangunan di sektor pertanian.
“Mudah-mudahan kehadiran Pak Dirjen Tanaman Pangan, Indramayu, sebagai lumbung padi terbesar di Indonesia, sektor pertanian di Indramayu semakin berkembang dan maju,” ucap Sugeng Heryanto.
Ucapan yang sama disampaikan Ketua Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Indramayu, Sutatang kepada Dirjen Tanaman Panggan. Menurutnya, Kementerian Pertanian sudah memberikan bantuan pupuk, alsintan, dan berbagai fasilitas yang dibutuhkan oleh para petani di Indramayu.
Leave a Comment