CitraMediatama.com. BANJARBARU - Saat ini Kementerian Pertanian (Kementan) tengah fokus pada peningkatkan produksi dan produktivitas padi dan jagung melalui Program Upaya Khusus (UPSUS) Antisipasi Darurat Pangan Nasional.
Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya sinergi dalam menghadapi ancaman krisis pangan dunia. Mentan Amran juga menaruh harapan besar terhadap Pemerintah Daerah di seluruh Indonesia.
Dalam berbagai kesempatan Mentan Amran selalu, memastikan jika program pompanisasi berjalan dengan baik. Menurutnya, pompanisasi menjadi solusi cepat untuk meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dan jumlah produksi padi di tengah ancaman El Nino.
Mentan meminta agar Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten/Kota turun ke lapangan untuk memastikan ketersediaan sumber daya air dan kebutuhan pompa agar program ini dapat berjalan lancar dan tepat sasaran.
"Perlunya sinergi untuk pembangunan pertanian", ujar Mentan. Tanpa anda sekalian, kami tidak bisa melakukan apa-apa. Kita harus kuat bersama. Kita akan mengguncang dunia dan mencapai mimpi bersama menjadi lumbung pangan dunia," ujarnya lagi.
Menindaklanjuti hal tersebut, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) selaku Penanggung Jawab Program UPSUS Antisipasi Darurat Pangan Nasional di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar Rapat Koordinasi (rakor) sekaligus mengevaluasi Pemanfaatan Pompa dan Perluasan Areal Tanam (PAT) di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Rakor digelar di Sekolah Menengah Kejuruan - Pertanian Pembangunan (SMK-PP) Negeri Banjarbaru, Rabu (03/07/2024) dan dipimpin oleh Tenaga Ahli Menteri Bidang Akselerasi Standardisasi dan Program Strategis Kementan, Abdul Haris Bahrum .
Rakor dihadiri oleh Penanggungjawab Satgas Antisipasi Darurat Pangan Kalsel , Kasiter Korem 101 Antasari, Kodam VI/Mulawarman Provinsi Kalimantan Selatan, Dinas Pertanian dan Kabupaten/Kota, Balai Besar Pelatihan Pertanian, BPSIP Lahan Rawa dan BPSIP Kalsel.
Abdul Haris mengatakan bahwa rakor ini menjadi momen penting untuk mengevaluasi dan merencanakan langkah strategis dalam meningkatkan produksi pangan khususnya di Provinsi Kalsel.
Abdul Haris terus mendorong dan berkoordinasi antar stakeholder, yaitu TNI dan penyuluh pertanian untuk realisasi pemanfaatan pompa dan pelaksanaan konstruksi kanal serta saluran irigasi.
"Lakukan percepatan untuk mendorong PAT dengan program kegiatan Optimasi Lahan (oplah), pompanisasi dan tanaman padi gogo di lahan perkebunan (program PSR) dan lahan kering lainnya," ujarnya.
"Dimana target kita dapat mencukupi ketersediaan pangan Nasional minimal tanam 1 juta hektar per bulan, tegas Abdul Haris lagi.
Abdul Haris menambahkan jika Provinsi Kalsel merupakan daerah yang berpotensi pengembangan pangan Nasional yang didukung masih banyaknya ketersediaan lahan yang dimaksimalkan pemanfaatannya, dimana Kalsel termasuk salah satu provinsi dengan luasan target PAT tertinggi yaitu dengan target PAT mencapai 75.740 hektar.
"Memang saat ini kondisi pangan kita masih dalam kondisi aman, namun apabila kita tidak mewaspadai mulai saat ini maka dibulan-bulan berikutnya kita akan kekurangan kesediaan pangan", ucapnya.
Langkah-langkah strategis harus kita lakukan, termasuk ketersediaan benih unggul, ini sangat menentukan keberhasilan, benih harus yang berkualitas dan tepat waktu ketersediaannya, ungkap Abdul Haris.
Termasuk melakukan koordinasi yang lebih baik antara Kementan dan TNI terutama di lapangan antara penyuluh pertanian dan Babinsa harus bersinergi, baik dalam melakukan pengawalan dan pendampingan maupun pelaporan data harus singkron, jangan ada perbedaan.
Abdul Haris juga menekankan pentingnya penganggaran kebutuhan benih petani oleh pemerintah daerah, baik kabupaten/kota maupun provinsi.
Sementara Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Bustanul Arifin Caya mengungkapkan bahwa hingga akhir Juni 2024, sudah ada 346 unit pompa yang diterima oleh dinas dari total 512 unit yang diusulkan. Sebanyak 135 unit di antaranya sudah terpasang dan dimanfaatkan.
"Dengan metode pompanisasi, luas tambah tanam (LTT) mencapai 9.737,25 hektar dari target 23.433 hektar, atau sekitar 41,55% dari total yang ditargetkan, ujar Bustanul.
Unit pompa yang sudah terkirim harus segera ditindaklanjuti dengan percepatan pemasangan dan pemanfaatan, sehingga kekurangan air dari dampak kekeringan dapat di atasi selanjutnya lakukan percepatan pengolahan lahan dan penanaman segera dilakukan, tutup Bustanul.
Sedangkan menurut Pelaksana Harian (Plh.) Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel, Imam Subarkah memgatakan pentingnya percepatan pemanfaatan pompa dan pengolahan lahan.
"Realisasi target optimalisasi lahan rawa seluas 46.340 hektar melalui survei dan identifikasi mencapai 43.478 hektar, dengan 10.334 hektar sudah selesai desain dan kontrak pada Mei 2024", ungkapnya.
Selain itu, peran TNI dalam mendukung program perluasan areal tanam juga mendapat apresiasi. Kasiter Korem 101/Antasari, Letkol Inf Oo Sahrojat, menjelaskan bahwa TNI melalui Korem 101/Antasari melakukan pendampingan langsung kepada kelompok tani dalam pelaksanaan PAT di wilayahnya.
Dengan koordinasi dan pendampingan yang intensif, upaya percepatan ini diharapkan dapat memaksimalkan potensi lahan pertanian, karena Provinsi Kalsel merupakan salah satu satu lumbung pangan Nasional.
Secara terpisah Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi mengatakan pertanian modern dicirikan dengan pemanfaatan alat-alat mesin pertanian yang saat ini sudah sangat lengkap.
“Karena kita menghadapi musim kemarau, untuk meningkatkan produksi terutama untuk meningkatkan indeks tanah, maka pompanisasi adalah solusi untuk menyediakan air, solusi untuk bisa tanam, solusi untuk meningkatkan IP pertanaman. Selain itu juga solusi untuk meningkatkan luas tanam luas panen dan solusi untuk meningkatkan produksi”, ujar Dedi.
Pompa sudah terbukti meningkatkan IP, tetapi petani harus tau persis bagaimana mengoperasikan pompa dengan sebaik-baiknya, disaat yang sama petani dan para penyuluh juga harus mampu memaintenance pompa, memelihara pompa, kalau ada kerusakan dikit perbaiki sendiri, imbuhnya.
Leave a Comment